Bagikan Artikel Ini

Perbedaan Hub dan Switch Pada Jaringan Komputer yang Wajib Anda Ketahui

Ada banyak alasan yang membuat Anda harus berurusan dengan jaringan komputer. Terlebih jika Anda bekerja dengan mengandalkan beberapa komputer yang terkoneksi satu sama lain.

Urusan ini bahkan membuat Anda harus mengetahui perbedaan hub dan switch secara jelas, agar bisa secara tepat memilih dan menggunakan perangkat terbaik yang sesuai.

Anda bisa saja memanggil ahli komputer atau jasa di bidang teknologi informasi ketika mengalami kendala soal jaringan komputer. Tapi tidak ada salahnya jika Anda juga mengetahui tentang jaringan komputer yang berguna dalam situasi darurat.

Urusan jaringan komputer memang sedikit kompleks. Karena itulah, pada artikel ini pembahasan akan lebih mengerucut tentang perbedaan hub dan switch, serta bagaimana kita bisa menerapkannya secara tepat untuk mendukung berbagai bisnis dan aktivitas yang produktif.

Artikel ini akan membantu Anda membedakan secara jelas fungsi dan peran dari dua perangkat tersebut.

Apa Itu Hub dan Switch?

Secara singkat, Hub merupakan perangkat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer dalam satu jaringan. Hub memungkinkan Anda untuk melakukan transfer data dari satu komputer ke komputer lainnya dengan mengandalkan port yang tersedia.

Berposisi sebagai titik koneksi, ia juga diandalkan untuk menghubungkan segmen LAN serta memiliki berbagai port yang bisa disalin ke sejumlah port lainnya.

Berdasarkan tujuan penggunaannya, hub dibagi menjadi dua tipe, yakni yang bersifat aktif dan pasif. Hub aktif mengambil peran sebagai repeater sehingga bisa memperkuat proses pengiriman transmisi. Di sisi lain, Hub pasif berfungsi membagi atau memisahkan sinyal yang masuk, ketika akan ditransmisikan ke jaringan.

Hub dan Switch secara sekilas mungkin terkesan sama, padahal perbedaan hub dan switch cukup banyak mengingat keduanya merupakan perangkat yang berbeda. Tetapi Switch bisa menggantikan peranan Hub dengan sejumlah alasan. Lantas apa itu Switch?

Switch adalah perangkat yang membuat penggunanya bisa melakukan pengaturan ketika menghentikan atau menyambungkan jaringan. Dari sini saja sudah jelas terlihat perbedaannya, sebab Hub justru melakukan koneksi secara otomatis.

Singkatnya, Switch merupakan jaringan yang bisa diandalkan untuk menghubungkan sejumlah jaringan komputer berdasarkan MAC Address. Penggunaannya relatif lebih praktis karena Anda tidak perlu melakukan pengaturan untuk konfigurasi tertentu.

Switch juga dikelompokkan menjadi dua, yakni Switch Manage untuk jaringan yang kompleks dan luas, serta Switch Unmanage yang cocok untuk jaringan komputer skala kecil.

Baca juga: Switch: Pengertian, Fungsi, Jenis, serta Cara Kerjanya

Dalam perkembangannya, kita juga bisa menggunakan Switch Smart Manage yang merupakan kolaborasi antara Switch Manage dan Unmanage. Pada perangkat ini, Anda tetap bisa mengatur kecepatan host, port dan yang lainnya, serta membuat virtual LAN. Penggunaannya pun jauh lebih praktis, meski fiturnya tidak selengkap switch manage.

Fitur yang Tersedia Pada Hub dan Switch

Perbedaan hub dan Switch juga bisa dilihat dari keberadaan fitur di masing-masing perangkat. Adapun fitur yang tersedia pada hub di antaranya obyek penyiaran dengan bandwidth bersama, serta bekerja pada lapisan fisik model OSI. Hub juga memiliki masing-masing satu domain siaran dan domain tabrakan. Hub memberikan dukungan untuk mode transmisi setengah dupleks, tapi tidak mendukung penggunaan LAN Virtual atau protokol spanning tree.

Di sisi lain, Switch tersedia dengan fitur yang lebih baik, di antaranya tersedia perangkat lapisan 2 layer datalink, menggunakan bandwidth tetap, serta memiliki kemampuan dalam menjaga tabel alamat MAC. Fitur lain yang tersedia adalah perangkat yang memungkinkan pembuatan koneksi menggunakan LAN Virtual, dilengkapi port yang cukup banyak, yakni 24 hingga 48 port, serta mendukung mode transmisi half dan full-duplex.

Perbedaan Hub dan Switch dilihat Dari Cara Penggunaannya

Cara penggunaan hub dan switch juga bisa membuat Anda menemukan banyak perbedaan. Hub dalam jaringan komputer berposisi sebagai pusat koneksi yang bisa mendukung jaringan yang relatif kecil. Perangkat ini juga bisa mendukung pemantauan jaringan, serta membuat perangkat periferal yang sesuai dengan jaringan.

Sedangkan Switch berperan dalam mengelola aliran data di seluruh jaringan. Perangkat ini juga mampu mengelola LAN yang terdiri dari sejumlah tautan serta berukuran besar. Penggunaan Switch juga tidak terbatas untuk jaringan komputer skala kecil saja, tapi juga bisa untuk jaringan komputer yang lebih besar dan kompleks.

Anda hanya perlu menggunakan satu switch untuk mengakses sejumlah layanan broadband. Perangkat ini juga dapat diandalkan untuk melakukan pengiriman data ke perangkat yang beragam, dengan metode yang lebih dinamis. Misalnya, Anda bisa menggunakan mode half duplex atau full duplex. Fungsi switch yang lebih unggul membuat banyak pengguna meninggalkan hub dan memprioritaskan penggunaan switch.

Perbedaan Hub dan Switch dilihat dari Kelebihan dan Kekurangannya

Meskipun memiliki bentuk yang nyaris sama, hub dan switch jelas berbeda dilihat dari berbagai indikator. Anda juga bisa semakin menegaskan perbedaannya dengan mengamati kelebihan dan kekurangan di antara kedua perangkat ini.

Kelebihan dan Kekurangan Hub

Hub masih dinilai unggul karena menawarkan uplink atau skalabilitas internet untuk bersama. Ia juga memungkinkan pemantauan jaringan yang mudah serta kompatibilitas yang cukup dinamis. Penggunaan hub juga memudahkan Anda untuk memperpanjang jarak total jaringan. Ketika Anda ingin membuat jaringan komputer dalam lingkup kecil, hub sangat bisa diandalkan.

Meski begitu, kebanyakan hub hanya menawarkan dupleks setengah, serta tidak memiliki bandwidth khusus. Inilah yang kerap kali dianggap sebagai satu dari beberapa kekurangan yang mengganggu. Anda juga tidak bisa memilih jalur terbaik untuk jaringan, serta ketidaktersediaan mekanisme apapun untuk mengurangi lalu lintas jaringan.

Kelebihan dan Kekurangan Switch

Di sisi lain, Switch tampaknya lebih unggul karena bisa membantu pengguna dalam mengurangi jumlah domain broadcast. Perangkat ini juga mendukung VLAN segmentasi logis dari port terdukung maksimal. Penggunaan tabel CAM pada switch juga memudahkan dalam pemetaan Port ke MAC.

Switch yang tampaknya lebih unggul dibandingkan Hub, tetapi juga memiliki kekurangan. Dari segi performa, ia masih kalah saing dengan router dalam hal pembatasan broadcast.

Selain itu, Anda juga harus membuat rute antar VLAN untuk mendukung komunikasi yang lancar, meski saat ini sudah tersedia banyak switch multilayer.

Anda juga bisa melihat tabel berikut ini untuk lebih memudahkan Anda mengerti perbedaan hub dan switch:

Parameter Hub Switch
Tujuan Penggunaan Fungsi utama Hub adalah mengirimkan sinyal ke port di lokasi tempat sinyal diterima, posisinya sebagai titik koneksi. erdapat kendali untuk menghubungkan atau menghentikan sambungan berdasarkan kebutuhan
Jenis Layer Bekerja langsung pada lapisan fisik (physical layer) suatu jaringan Beroperasi pada lapisan tautan data atau data link layer
Jumlah Port Koneksi maksimal 4 port Koneksi bisa mencapai jumlah yang lebih banyak, 24 hingga 28 port
Tipe Transmisi Menggunakan transmisi tipe broadcast saja Tidak hanya menggunakan broadcast, tapi juga transmisi jenis lainnya, di antaranya transmisi unicast dan multicast.
Ketersediaan Packet Filtering Tidak tersedia packet filtering Mengandalkan mode transmisi full duplex

Pilih Mana, Switch atau Hub?

Pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan hub dan switch diharapkan membuat siapa pun bisa menggunakan perangkat berdasarkan fungsinya.

Penyedia Jasa Pengadaan Switch

Jika Anda berencana untuk melakukan pengadaan switch, hub, maupun perangkat lainnya, pastikan untuk selektif memilih jasa yang kredibel dan dapat dipercaya.

Pasang Jaringan merupakan jasa pengadaan switch yang tepat. Anda bisa menghubungi Pasang Jaringan untuk berdiskusi terlebih dahulu agar mendapatkan tawaran terbaik!