Bagikan Artikel Ini

Begini Cara Konfigurasi Switch Manageable dan Fungsinya Pada Jaringan

Bicara tentang jaringan komputer, Anda tidak akan melupakan istilah konfigurasi switch. Switch adalah sebuah perangkat jaringan yang berfungsi pertukaran paket data, mengirim dan menerima paket data dari perangkat satu ke perangkat lain atau sebaliknya.

Jenis Switch

Ada 2 jenis switch yang sering digunakan. Yaitu switch manageable dan unmanageable. Seperti namanya, switch manageable adalah switch yang bisa dikonfigurasi untuk memonitor lalu lintas jaringan dan melihat berapa jarak yang telah ditempuhnya.

Sedangkan switch unmanageable adalah switch yang tidak bisa dikontrol. Yang bisa Anda lakukan hanya melihat jaringan di atasnya seperti routerboard. Switch ini sering digunakan bagi yang memiliki budget terbatas. Karena harganya lebih murah dibandingkan dengan switch manageable.

Ada banyak fitur yang ada pada switch. Salah satu yang paling populer adalah fitur VLAN atau Virtual Local Area Network. Fitur ini berfungsi untuk membuat berbagai jaringan LAN dalam satu port atau interface fisik.

Cara Konfigurasi Switch

Jika Anda ingin melakukan konfigurasi switch, pastikan memilih switch manageable. Karena switch unmanageable tidak bisa dikonfigurasi. Berikut beberapa cara konfigurasi yang bisa Anda lakukan :

1. Mempersiapkan Perangkat

Hal pertama yang perlu Anda lakukan tentu saja menyiapkan perangkat. Perangkat apa saja yang perlu dipersiapkan? Diantaranya adalah kabel UTP, switch manageable, dan komputer atau laptop. Setelah memastikan semua alat lengkap, Anda bisa langsung melakukan langkah selanjutnya.

2. Menghubungkan Komputer ke Switch

Konfigurasi switch hanya bisa dilakukan jika komputer atau laptop terhubung dengan switch. Anda bisa menggunakan keduanya dengan menggunakan kabel UTP. Yang dihubungkan dengan port-1 dari switch.

3. Menyetting Alamat IP Static Mengikuti IP dari Switch

Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi IP static dari perangkat Anda sesuai dengan switch. Misalkan IP Default dari switch manageable yang dimasukkan pada gateway adalah 192.168.0.1. Sedangkan IP dari perangkat yang kita masukkan 192.168.0.5 beserta subnet mask-nya.

4. Masuk ke Halaman Login Switch

Masukkan IP dari switch 192.168.0.1 pada browser. Lalu masukkan username default. Berupa username admin dan password admin. Kemudian lanjutkan pada langkah konfigurasi switch selanjutnya.

5. Setting VLAN

Pada tahap ini Anda harus melakukan setting VLAN. Pilih menu 802.1Q VLAN untuk konfigurasi. Akan muncul tampilan VLAN ID dan VLAN Name. Ini bisa Anda isi sesuai dengan kebutuhan. Tergantung juga pada settingan routerboard-nya.

6. Fungsi VLAN pada Switch

1 port yang Anda gunakan fungsinya adalah sebagai tagged atau trunk. Selain itu, Anda juga bisa melakukan setting dengan 3 VLAN dengan fungsi yang berbeda-beda. Antara lain :

  • Anda bisa menggunakan Port 2 dan 3 untuk VLAN AP dengan VLAN ID 10
  • Anda juga bisa menggunakan Port 4 dan 5 untuk VLAN Client dengan VLAN ID 20.
  • Dan Anda juga bisa menggunakan Port 6 dan 7 untuk VLAN Server dengan VLAN ID 30.

Ini berarti, setiap perangkat yang terhubung pada Port 2 dan 3 akan mendapatkan IP VLAN ID 10 dan begitu juga pada port selanjutnya.

7. Menambah VLAN ID

Anda bisa lakukan enable pada 802.1Q untuk VLAN Configuration nya. Tulis angka 10 pada VLAN ID dan AP untuk kolom VLAN name. Lalu jadikan port 1 sebagai tagged atau trunk. Dan port 2 dan 3 sebagai untagged. Dan lakukan cara yang sama untuk VLAN ID lainnya.

8. Menambah PVID

PVID atau Port VLAN Identification adalah port yang berfungsi sebagai pengenal VLAN dengan Port-Port yang ada pada switch. Isi PVID dengan VLAND ID yang telah Anda buat sebelumnya. Lakukan langkah konfigurasi switch ini hingga port terisikan PVID sesuai dengan VLAN ID.

9. Reboot Switch

Tujuan melakukan reboot switch adalah agar fungsi VLAN pada masing-masing port bisa berjalan. Klik system reboot lalu tunggu sekitar 40 detik sampai switch bisa menyala kembali. Dan selamat! VLAN bisa digunakan.

Jangan lupa konfigurasi VLAN pada Routerboard sesuai dengan konfigurasi Switch Manageable yang telah Anda atur. Lakukan pengujian VLAN, apakah berjalan sesuai rencana atau tidak. Dengan menghubungkan perangkat pada setiap Port VLAN yang telah Anda atur tadi.

Fitur Pada Switch

Setelah mengetahui bagaimana cara konfigurasi switch, Anda juga harus tahu, fitur apa saja yang disematkan pada perangkat switch ini. Ada beberapa fitur unggulan yang bisa Anda manfaatkan dari perangkat ini. Antara lain :

1. Fitur Aktif dan Nonaktif Port

Fitur ini berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan port. Dengan fitur ini, Anda bisa menonaktifkan port jika tidak digunakan.

2. Port Mirroring

Fitur ini biasa juga disebut dengan port monitoring. Fungsinya adalah menyalin paket dari satu atau beberapa port yang lebih spesifik. Biasa juga digunakan untuk analisis paket melalui mirror port agar bisa dipantau. Juga bisa dipakai untuk mencari solusi jika ada masalah pada jaringan.

3. Port Isolation

Dilihat dari namanya saja Anda pasti sudah tahu. Bahwa fitur Port Isolation ini berfungsi untuk membatasi traffic antar port. Ini memungkinkan device yang sengaja diisolasi tidak akan bisa saling terhubung.

4. VLAN

VLAN merupakan salah satu fitur yang berfungsi untuk meningkatkan performa dan juga keamanan. Fitur ini menggunakan jaringan-jaringan untuk mengurangi beban broadcast pada sebuah dominan.

5. IGMP Snooping

Ini merupakan fitur yang digunakan untuk mengontrol paket multicast. Caranya adalah dengan mengontrol tabel alamat. Agar penyebaran dari broadcasting pada suatu jaringan lebih mudah untuk diatur dan dikendalikan.

6. Link Aggregation

Link Aggregation juga dikenal dengan sebutan teaming atau bonding. Berfungsi untuk menggabungkan berbagai port dalam switch menggunakan jalur tunggal agar mendapatkan bandwidth yang tinggi.

7. Port Security

Merupakan fitur yang berguna untuk mencegah terjadinya MAC Flooding. Sehingga mampu menjaga keamanan perangkat komputer.

8. SNMP Monitoring

SNMP Monitoring adalah fitur yang dibutuhkan ketika memonitor atau mengatur berbagai perangkat jaringan komputer. Perangkat jaringan tersebut di monitor tanpa memperhatikan bentuk fisik jaringan tersebut. Terlebih saat ini sebagian besar perbaikan network menggunakan sistem SNMP. Membuat fitur ini lebih banyak dipilih user dibandingkan fitur sejenis lainnya.

9. Prioritas setting yang ada pada paket melalui switch

Dengan fitur ini Anda bisa mengatur prioritas setiap switch. Prioritas bisa diatur berdasarkan DSCP, IP, 802, dan port.

10. Spanning Tree Protocol

Merupakan fitur yang telah berstandar IEEE 802 1D. Penggunaan fitur ini bertujuan untuk mencegah terjadinya looping pada jaringan yang tertutup. Jika ada ancaman looping, device yang menjalankan STP akan menemukannya pada jaringan. Lalu memblok paket yang bisa menyebabkan terjadinya looping.

Nah, itulah cara konfigurasi switch lengkap dengan fungsi dan fitur yang ditawarkan. Semoga dengan artikel singkat ini Anda bisa memahami pengertian dari 2 switch. Sehingga Anda bisa mengimplementasikan pada jaringan yang ada pada lingkungan Anda. Jika perlu pengadaan switch, Anda bisa langsung mencari jasa pasang jaringan terdekat.